Kamis, 21 Juli 2011

Anak Malas Membaca? Perpustakaan Keliling dan Perpustakaan Online Solusinya

“Membaca adalah gudang pengetahuan”, begitulah salah satu slogan untuk menarik minat orang – orang untuk membaca. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Namun dewasa ini kesadaran akan membaca masih sangat kurang. Anak – anak yang seharusnya rajin membaca di usianya justru sering kali kita lihat tidak menunjukkan ketertarikan terhadap membaca. Mengapa demikian? Lalu bagaimana cara kita, khususnya orang tua, membiasakan anak untuk membaca sejak dini? Adakah cara yang mudah dan mengasyikkan untuk menarik minat baca anak? Disini akan saya bahas sekaligus berikan solusi bagi orang tua yang susah membiasakan anak mereka dalam membaca.

Sering kali kita jumpai anak – anak yang sedang bermain ketimbang anak – anak yang sedang membaca atau membawa bacaan kemanapun mereka pergi. Ketika ditawari untuk membeli mainan atau buku bacaan, anak – anak pun cenderung memilih untuk membeli mainan ketimbang membeli buku. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti : terlalu memfasilitasi anak – anak dengan mainan dan televisi, jarang diajak membaca ke perpustakaan atau membeli buku ke toko buku, dan yang paling penting adalah orang tua tidak membiasakan anak untuk membaca sejak dini. Sebenarnya orang tua sebagai kerabat terdekat anak memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca anak. Namun beberapa orang tua mengaku mals membelikan bacaan kepada sang anak dengan alasan seperti : akan dicorat – coret atau terbengkalai, anak – anak lebih suka mainan daripada buku, mainan dapat menenangkan anak ketika rewel ketimbang buku, dan sebagainya, sehingga secara tidak langsung juga menyebabkan anak menjadi malas membaca.

Membiasakan anak untuk membaca sejak dini dapat dilakukan bersama dengan orang tua, misalkan saja dengan menyisihkan waktu setiap harinya kurang lebih 10 menit untuk mengajak si kecil membaca cerita atau dongeng sebelum tidur. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh anak dari sekedar membaca cerita yaitu : dapat menimbulkan minat baca seumur hidup pada anak, memperluas pengetahuan dan kosa kata anak, bonding time (pendekatan langsung dengan anak), menyiapkan mental anak untuk berhadapan dengan orang lain, mengasah kemampuan mendengar, dan mengembangkan kreativitas dan rasa ingin tahu anak.

Seperti yang telah saya sebutkan, anak – anak sudah terlanjur menempel pada mainan dan fasilitas – fasilitas modern lainnya, seperti : televisi, game boy, computer, laptop, internet, dan sebagainya. Untuk membiasakan budaya membaca kepada anak bukanlah hal yang mudah, karena selain minat dari dalam diri anak itu sendiri, orang tua dan kerabat terdekat anak, faktor pendukung lainnya juga diperlukan. Lalu bagaimana jika mereka malas diajak ke toko buku atau ke perpustakaan untuk membaca? Melihat perkembangan zaman dan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah sangat akrab dengan anak – anak zaman sekarang, saya menawarkan solusi yang cukup menarik atas malasnya anak untuk membaca atau membeli buku bacaan. Solusinya yaitu dengan dibuatnya perpustakaan keliling dan perpustakaan online. Mengapa perpustakaan keliling dan perpustakaan online?

Ide ini muncul begitu saja setelah melihat kenyataan di sekeliling saya, bahwa anak – anak zaman sekarang memang lebih akrab dengan teknologi daripada disuruh untuk membaca buku. Namun berdasarkan pengalaman pribadi yang senang membaca online, saya menawarkan solusi pembuatan perpustakaan online yang melibatkan internet, yang mana internet sudah tak asing lagi bagi anak – anak zaman sekarang. Lalu bagaimana dengan perpustakaan keliling? Hal ini terinspirasi dari anak laki – laki yang malas membaca yang senang main mobil – mobilan dan oleh anak – anak yang malas keluar rumah untuk sekedar membeli buku bacaan. Mainan mobil – mobilan yang anak – anak ketahui biasanya tank perang – perangan atau truk yang bisa berubah menjadi robot. Namun apakah mereka pernah melihat mobil yang membawa pengetahuan? Hal ini mungkin akan menarik perhatian anak – anak untuk mulai membaca dan menggerakkan kaki – kaki malas mereka yang enggan keluar rumah. Lalu apa saja manfaat dari perpustakaan online dan perpustakaan keliling itu sendiri?

Perpustakaan keliling (mobile library) merupakan salah satu perangkat penyelenggaraan pendidikan nonformal yang berupaya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan keliling ini biasanya diupayakan pemerintah dengan tujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat terpencil atau masyarakat yang daerahnya belum terjangkau oleh perpustakaan umum. Perpustakaan keliling ini biasanya beroperasi mengelilingi beberapa daerah dalam kurun waktu seminggu, sehingga menyempatkan para pembaca untuk meminjam buku selama 1 minggu. Dengan memanfaatkan bantuan pemerintah ini, maka kita sebagai orang tua dapat memanfaatkannya untuk mengajak anak membaca. Tidak perlu pergi jauh lagi, karena perpustakaan keliling bersifat bergerak mencari pembacanya. Anak – anak juga pasti akan lebih tertarik apabila mobil perpustakaan bernuansa warna – warni dan bergambar. Ditambah lagi dengan koleksi pustaka yang lengkap (walaupun sedikit, karena ruangan terbatas) dan selalu up to date serta pustakawan/wati yang ramah. Menyenangkan bukan?

Sementara itu, perpustakaan online (online library) dibuat sebagai salah satu bentuk pemanfaatan fungsi internet untuk menyebarkan pustaka – pustaka baru. Memasuki dunia internet ibarat memasuki perpustakaan yang sangat besar dan lengkap, karena apapun yang kita cari dapat kita temukan disini. Caranya pun sangat mudah, tinggal klik dan tanpa perlu melihat katalog kita sudah bisa mendapatkan informasi yang kita perlukan. Tak perlu tempat yang luas dan tak perlu antri. Ditambah lagi dengan koleksi yang tidak hanya lokal, koleksi di seluruh dunia pun dapat kita temukan. Di zaman yang serba teknologi ini, tak jarang kita melihat anak – anak yang sudah mahir menggunakan teknologi, contohnya laptop yang berbasis internet. Sebagai orang tua, tentunya mereka tidak ingin melihat anak mereka terus terpaku pada game online tanpa dapat memanfaatkan fasilitas internet dengan baik. Oleh karena itu, orang tua sebagai fasilitator dapat membuat atau mengatur program internet di rumah anda agar home page atau halaman utama menampilkan situs perpustakaan online atau toko buku yang selalu up to date dalam berbagai pustakanya. Jadwalkan satu hari untuk membaca online, misalnya khusus hari Sabtu diluangkan waktu kurang lebih 1 jam untuk membuka situs perpustakaan ataupun toko buku online. Bagaimana? Simple kan?

Nah, demikianlah solusi yang saya tawarkan demi terciptanya budaya membaca pada anak sejak dini. Peran pemerintah dan organisasi atau perusahaan swasta yang mau bekerja sama dengan baik memberikan kontribusi perpustakaan keliling dan perpustakaan online sangat diperlukan demi tercapainya tujuan ini. Saya berharap baik perpustakaan online maupun perpustakaan keliling dapat menarik perhatian anak dalam membaca dengan cara yang menyenangkan dan tidak menyulitkan orang tua.

“Membaca untuk memperluas pengetahuan, menulis untuk mencurahkan isi pikiran, bicara karena sudah cukup membaca dan menulis”.